Minggu, 23 September 2012
Maju Tak Gentar Tanpa Kepastian
Maju tak gentar, gak jelas membela siapa.
Maju tak gentar, hak apa yang bisa didapat.
Maju tak gentar, maju terus tapi gak punya sasaran.
Maju tak gentar, buat apa ya?
May be it's time to say "I give up"
It's Your turn, not my turn.
It's Your way, not my way.
It's Your plan, not my plan.
Yeremia 29:11-12 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
Rasanya mudah mengatakan, tetapi aku mau mencobanya. Tuhan, berikan aku kekuatan supaya aku bisa berdiri teguh memegang imanku.
How-To: Cara Membersihkan Toren / Bak Penampungan Air
Cara Membersihkan Toren / Bak Penampungan Air
Ini adalah pengalaman pertama saya membersihkan toren / bak penampungan air. Hal ini saya lakukan dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tukang pembersih toren tidak maksimal. Pekerjaan ini cukup cape, tetapi saya puas dengan hasilnya.
Toren di rumah saya ada di atas dan terbuat dari plastik berwarna orange.
Toren di rumah saya ada di atas dan terbuat dari plastik berwarna orange.
Sebelum kita membersihkan toren tersebut, kita perlu melakukan persiapan. Peralatan yang saya siapkan untuk melakukan pembersihan toren adalah:
- Ember yang berguna untuk menampung semua peralatan bersih-bersih.
- Gayung.
- Tepes / spon yang mempunyai bagian kasar untuk mengosok.
- Sikat baju atau lantai.
- Kursi kecil.
- Selang yang tidak terlalu panjang (berguna sebagai penyedot air) (optional).
- Air minum untuk menjaga kadar air dalam tubuh bila haus.
Setelah semua tersedia kita siap untuk melakukan pekerjaan bersih-bersih.
1. Penutup Toren
Toren biasanya memiliki tutup. Maka sebelum memulai bersih-bersih, buka dahulu tutup toren tersebut.
2. Sensor Pengisi air
Pada setiap toren biasanya terhubung dengan pompa air pengisi. Biasanya pompa air tersebut akan menyala otomatis ketika air di toren berkurang. Hal ini disebabkan adanya sensor atau alat yang membaca jumlah air dalam toren. Di toren saya menggunakan bandul atau beban untuk mengetahui tingginya air dalam toren. Bila bandul tersebut menggantung, maka dia akan menarik saklar untuk menyalakan pompa air.
3. Air di dalam toren
Air yang ada di dalam toren kemungkinan besar sudah kotor, maka buang dahulu air tersebut dengan cara membuka pembuangan air yang ada di bagian bawah luar toren. Biarkan saluran ini terbuka agar kotoran yang ada di dalam toren bisa keluar.
Catatan: Saluran pembuangan air yang ada di toren tidak berada di bawah sekali. Jadi air yang ada di dalam toren tidak bisa dibuang seluruhnya melalui saluran pembuangan tersebut.
4. Masuk ke dalam toren
Bila air yang dibuang sudah mulai habis, kita bisa masuk ke dalam toren tersebut.
Catatan: Kita bisa masuk kedalam toren bila berat badan kita tidak terlalu berat (mungkin max 60 kg) dan toren harus terbuat dari plastik. Bila toren terbuat dari metal, LEWATKAN TAHAP INI !!! Toren metal tidak dapat dimasukin oleh orang karena bisa penyok.
Sebelum kita masuk ke dalam toren, kita masukan dahulu kursi kecil, sikat, gayung dan spon.
5. Gosok
Bila kita sudah ada di dalam toren, saatnya kita melakukan bersih-bersih. Kita bisa duduk di kursi kecil yang sudah dimasukkan agar tidak cape jongkok. Gosok dinding toren yang berlumut. Kadang kita bisa menyalakan air yang bersih dari pompa air dengan cara menyalakan sensor pengisian air (baca langkah ke 2) dan matikan air bersih bila dirasa cukup, agar toren tidak penuh dengan air dan kita tenggelam dalam toren, hehehe..... Gosok dinding hingga bersih. Bilas dengan air.
Catatan: Jangan menggunakan sabun atau cairan pembersih, karena akan sulit membilasnya nanti. Jadi lakukan secara alami.
6. Buang air
Bila dengan langkah menggosok dirasa cukup, saatnya dilakukan pembuangan air yang tidak dapat dibuang melalui saluran pembuangan toren. langkah ini dapat dilakukan dengan menggunakan gayung. Bila air yang tersisa sudah mulai habis, maka air bersih bisa dinyalakan kembali. Tetapi hal ini hanya untuk membantu pembuangan kotoran yang tersisa. Lakukan terus hingga kotoran yang tersisa terasa cukup habis. Kita bisa menggunakan selang untuk membuang air yang ada di dalam toren dengan hukum fisika.
7. Keluar
Bila dirasa toren sudah cukup bersih, saatnya kita keluar dari toren.
8. Isi dengan air
Saatnya kita mengisi toren dengan air bersih dengan mengembalikan sensor pompa air ke posisi awal dan saluran pembuangan air bisa ditutup.
9. Tutup toren
Lakukan pemeriksaan air yang masuk ke dalam toren sudah dibersihkan. Bila dirasa kurang bersih, perlu dicari tau penyebabnya. Bila sudah bersih, toren bisa ditutup kembali.
10. Selesai
Selesai sudah dengan acara bersih-bersih toren. Saatnya untuk beres-beres semua perlengkapan yang ada dan beristirahat dan menikmati air bersih dari toren.
Demikian cara membersihkan toren yang saya lakukan. Cara yang saya lakukan bisa diikuti atau dimodifikasi sesuai kebutuhan dan situasi.
Perlu diperhatikan:
Perhatikan cuaca yang ada. Perkirakan bahwa cuaca tidak panas sehingga kita tidak kepanasan waktu membersihkan toren. Suhu di dalam toren bisa berasa panas dan membuat saya berkeringat.
Lakukan bersih-bersih pada keadaan terang, karena akan menyulitkan bila keadaan gelap (toren penuh dengan lumut akan menjadi gelap).
Waktu yang saya butuhkan untuk melakukan semuanya ini adalah kurang lebih 3 jam.
Semoga bermanfaat :-)
How-To: Excel 2010 – Mengubah Data Dari Colom Menjadi Baris
How-To Excel 2010 –
Mengubah Data Dari Colom Menjadi Baris
Ketika kita mempunyai data dalam bentuk kolom di excel dan kita memerlukan data tersebut dalam bentuk baris, maka hal ini dapat dilakukan di excel 2010.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
Pastikan
data yang akan diubah ada dalam 1 colom yang sama.
Blok
data yang ingin diubah dan copy data tersebut dengan cara klik kanan pada bagian yang diblok kemudian pilih menu Copy atau dengan CTRL + C.
Jumat, 14 September 2012
TUHAN yang Memberi, TUHAN yang Mengambil
Ayub 1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dalam kehidupan ini kita tentu pernah membeli barang. Kita juga pernah menerima barang Pemberian dari orang lain. Entah sadar atau tidak, kita kadang menaruh hati pada barang tersebut. Tetapi apa yang terjadi ketika barang itu rusak, hilang, dsb? Bagaimana perasaan kita? Kemungkinan besar kita akan merasa kehilangan. Kita akan merasa sedih.
Sadar atau tidak, semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Punya anak adalah pemberian Tuhan. Punya pasangan hidup adalah pemberian Tuhan. Bisa membeli mobil itu pun juga tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Seperti ayat yang diambil dari kitab Ayub, bahwa segala sesuatu adalah pemberian Tuhan. DIA mempunyai hak untuk memberi, DIA juga yang mempunyai hak untuk mengambilnya dari kita.
Saya teringat suatu kejadian, dimana kartu ATM saya "dicopy" orang dengan tersembunyi dan PIN ATM saya terbaca. Kemudian isi tabungan saya dikuras habis oleh si penjahat. Lemas rasanya setelah melihat uang tabungan saya dicuri orang. Meskipun tidak banyak, tetapi hal tersebut membuat kesal hati saya. Saya kerja keras, tetapi orang lain enak saja mencurinya. Tetapi ayat diatas mengingatkan kepada saya, bahwa semuanya adalah pemberian Tuhan. Ketika Tuhan mengambilnya dengam cara apa pun, kita harus sadar, bahwa barang itu adalah milik DIA. Puju Tuhan, uang yang telah diambil orang akhirnya diganti oleh bank yang bersangkutan. Kejadian ini terjadi di Jerman.
Daud pun pernah melakukannya. Dia mati-matian memohon kepada Tuhan agar anaknya hidup (Samuel 12:21-22). Tetapi Tuhan tetap mengambilnya.
Lukas 12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Kita perlu tau, bahwa jangan menaruh hati kita terlalu dalam pada suatu benda atau orang, karena sewaktu-waktu dapat diambil oleh Tuhan. Tetapi taruhlah hati kita kepada Tuhan Yesus, maka DIA tidak akan mengecewakan kita. Karena ketika Tuhan mengambil sesuatu dari kita, DIA tahu yang terbaik untuk kita.
Mulya bagi Tuhan.... Amin.
Kemajuan Rohani
Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Kemajuan rohani berarti pertambahan unsur Tuhan dalam diri kita.
Bagaimana kita bisa tau, apakah unsur Tuhan telah bertambah dalam diri kita?
Bila kita melakukan hal-hal yang ada di luaran, hal itu tidak dapat dijadikan suatu patokan, bahwa unsur Allah telah bertumbuh di dalam kita. Contoh hal luaran adalah melakukan pelayanan. Setiap orang dapat melakukan pelayanan tanpa adanya unsur Tuhan di dalam dirinya. Mungkin membaca alkitab, tetapi hal itu juga tidak bisa jadi patokan, karena bila kita tidak dapat menikmati Kristus, kita pun tidak mendapatkan kemajuan rohani. Sebenarnya hal sebaliknya yang mungkin bisa kita jadikan patokan, yaitu apa yang menduduki hati kita.
Lukas 12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Apa yang membuat hati kita begitu terpikat? Uang kah? Pekerjaan? Keluarga? Pasangan? Anak? Atau hal-hal yang lainnya?
Indikator yang paling mudah adalah waktu kita pertama kali bangun pagi, apa yang terlintas dalam pikiran kita? Itu adalah yang menduduki hati kita. Mungkin waktu pertama kali kita bangun, kita langsung mencari BB kita, atau mungkin koran, atau langsung menyalakan tv.
Kita perlu menyadari, bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk menjadi wadah yang diisi dan dipenuhi oleh Allah sendiri.
2 Korintus 4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Kita adalah bejana tanah liat dan Kristus adalah harta yang ada di dalam bejana tanah liat tersebut. Jadi nyata bahwa kita adalah wadah yang telah disiapkan oleh Tuhan umtuk DIA diamin.
Agar ayat Yohanes 3:30 bisa nyata, bahwa Tuhan makin bertambah dalam kita dan kita makin berkurang adalah dengan menyeru nama Tuhan. Hal ini bisa memberikan kepada Tuhan ruang lebih di dalam hati kita. Ketika itu Tuhan mulai bekerja di hati kita dan hati kita mulai diubah atau dipalingkan kepada Tuhan. Setelah itu Tuhan akan mulai mencabut apa yang menduduki hati kita dan Tuhan mulai menggantikan tempat yang kosong di dalam hati kita.
Seperti sebuah gelas yang diisi oleh minyak. Bagaimana bisa membuang minyak tersebut dari gelas? Dengan mengisi air ke dalam gelas, sehingga minyak tersebut bisa terbuang seiring dengan penuhnya gelas tersebut dengan air. Penuhilah hati kita dengan ROH Kristus, maka kerohanian kita akan mengalami kemajuan.
Tuham memberkati... Amin
Senin, 10 September 2012
Martabak Telor Mini ala Saya
Martabak Telor Mini ala Ndrik
Bahan:
150 gr daging sapi4 butir telur
4 daun bawang ukuran sedang (bisa disesuaikan dengan banyaknya telur)
3 siung bwang putih
Kulit lumpia (125mmx125mm)
Merica
Garam
Gula
Pala
Kuri
Cara:
Potong daging sapi kecil-kecil, kira-kira sebesar 0,5 - 1 cm. Potongan daging jangan terlalu besar, agar bisa masuk kedalam bungkus kulit lumpia. Di sini saya tidak memakai daging cacah karena ingin mengurangi kadar lemak, karena daging cacah biasanya dicampur dengan lemak. Kemudian cincang bawang putih dan potong-potong juga daun bawang kira-kira sebesar 0,5 cm.Masak daging sapi dengan bawang putih. Masukkan garam, gula, pala, merica dan kuri yang sudah disiapkan sesuai selera. Masak hingga matang dan wangi.
Siapkan mangkuk yang cukup besar. Pecahkan telur-telur yang sudah disiapkan ke dalam mangkuk. Masukkan garam, gula dan merica secukupnya (sesuai selera). Pemberian bumbu jangan terlalu banyak, karena daging yang sudah dimasak juga membawa bumbu/rasa. Kocok hingga tercampur rata. Masukkan daun bawang yang sudah dipotong-potong kedalam adonan telur. Aduk kembali adonan tersebut. Masukkan daging yang sudah dimasak kedalam adonan dan kemudian aduk kembali hingga mencampur semua.
Siapkan panci dan tuangkan minyak secukupnya agar dapat merendam adonan. Panaskan minyak sebentar dengan api besar. Setelah dirasa cukup panas, kecilkan api.
Kini saatnya membungkus adonan dengan kulit lumpia. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan cepat, karena telur dalam adonan bisa membuat kulit lumpia lembek dan hancur/berlubang sehingga telur dapat keluar dari kulit lumpia.
Tuang adonan ke dalam kulit. Tekuk kulit sehinnga adonan tetap terbungkus dengan kulit lumpia. Masukkan adonan yang dibungkus kulit ke dalam minyak secara terbalik (lipatan ada dibawah) dan masak hingga warna kecoklatan. Masak dengan api kecil sehingga kulit tidak cepat coklat dan gosong. Balik.balik martabak hingga warnanya merata. Bila warna sudah merata, martabak bisa diangkat dari minyak dan ditiriskan.
Martabak siap disajikan.
Selamat mencoba dan menikmati ;)
Langganan:
Postingan (Atom)