Rabu, 10 Oktober 2012

Ketika Tuhan Menjawab

Sudah sejak lama saya berdoa untuk meminta sesuatu kepada Tuhan. Sudah lama juga saya merindukan, Tuhan buka jalan untuk masalah yang saya hadapin ini.

Tetapi beberapa hari yang lalu, terlintas dikepala saya ayat alkitab yang menceritakan kisah Daud yang berpuasa, agar anaknya yang sakit tidak mati.

2 Samuel 12:22-23 Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."

Bagaimana sekarang? Apakah memang ini jawaban dari Tuhan? Apakah ini akhir dari segalanya? Bagaimana dengan kelanjutan hidup saya?

Berbagai pertanyaan muncul dalam kepala saya. Saya masih tidak mengerti, apa rencana Tuhan dalam hidup saya.

Saya jadi teringat akan perkataan teman saya, "Memang berat mendengan jawaban dari Tuhan yang tidak sesuai dengan keinginan dan impian kita, tetapi jawaban itu adalah jawaban yang terbaik untuk kita."

Sulit bagi saya saat ini untuk menerima jawaban yang Tuhan berikan kepada saya. Tetapi apakah saya mempunyai hak untuk berkata "TIDAK" terhadap jawaban Tuhan? Saya rasa, saya hanya bisa menerima dan percaya, bahwa ini adalah jawaban yang terbaik untuk saya.

Roma 5:1-5 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Saya akan tunggu kejadian berikutnya yang disiapkan oleh Tuhan untuk saya. Dan bila seseorang ada yang membaca tulisan ini, tolong doakan saya, agar iman saya masih bisa bertahan untuk menghadapi ini semua. Mungkin dikesempatan lain saya akan menuliskan sabungan dari kejadian yang saya alami.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar