Sabtu, 27 Oktober 2012

Bahasa Generasi Alay

Akhir2 ini bermunculan kata2 aneh yg gue sendiri kagak ngerti. Kata2 yang cuman dimengerti oleh anak2 generasi sekarang. Generasi ini bisa disebut generasi alay, karena kata2 yg digunakan adalah kata2 alay.

Alay sendiri berasal dari kata Anak Layangan atau bisa disebut Anak Lebay. Lebay berarti Berlebihan. Jadi kata2 alay adalah kata2 yg berlebihan.

beberapa kata-kata alay yg pernah gw denger:

Ciyus = Serius
Miapah = Demi Apa
Maacih = Makasih
Macama = Sama2
Macacih = Masa sih
Okray = oke

Terus ada kalimat yg sering banget muncul:

"Terus gue mesti koprol sambil bilang WOW gt?"

Inih kalimat asli kocak, plus lebay banget...

Tapi emang bener, waktu berjalan, jaman berubah, situasi berubah, manusianya juga ikut berubah.

Semoga negara Indonesia kedepannya tdk menjadi negara alay karena dipenuhi oleh generasi yg alay.

Salam Alay...

Alay lah sebelum alay dilarang


Kamis, 25 Oktober 2012

Ketika Tuhan Menjawab 2

Hari ini adalah hari minggu dan seperti biasa saya pergi ke gereja. Pada waktu pagi hari terlintas hal yang sebenarnya agak aneh untuk sesuatu yang terpikir dalam otak ini.

Keluaran 16:2-3 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Ayat diatas adalah ayat yang menceritakan tentang keadaan orang-orang Israel yang sudah dibebaskan oleh Tuhan dari tanah perbudakan Mesir dan mereka sedang dalam perjalanan ke tanah perjanjian. Dalam perjalanan mereka mengeluh kepada Tuhan, karena mereka merasa, meskipun mereka diperbudak oleh Mesir, mereka tetap bisa menikmati daging dan makanan yang berlimpah. Sedangkan saat mereka dalam perjalanan ke tanah perjanjian mereka tidak mendapatkan makanan yang sebanding dengan yang ada di mesir.

Melalui ayat ini saya diingatkan, bahwa terlalu banyak, bahkan bisa dibilang terlalu sering mengeluh. Mengeluh akan keadaan yang saya bandingkan dengan masa lalu saya. Di masa lalu saya bisa menikmati banyak hal. sedangkan sekarang, rasanya begitu tidak berarti.

Cerita tidak berhenti di sana. Di gereja saya mendengarkan Firman yang disampaikan. Firman tersebut menceritakan tentang Yusuf yang mendapatkan mimpi bahwa dia akan menjadi seorang pemimpin, tetapi dalam perjalan hidupnya dia mengalami banyak hal, dari dijual oleh saudara-saudaranya, difitnah samapi dipenjarakan meskipun dia tidak bersalah.

Yusuf diijinkan melalui proses yang cukup berat (menurut saya). Karena untuk menjadi seorang pemimpin, memerlukan suatu kedewasaan. Hal ini sepertinya ingin Tuhan katakan kepada saya, untuk menjawab doa-doa saya.

Saat ini saya sedang mencari pasangan hidup. Saya berdoa, meminta kepada Tuhan untuk memberikan seseorang yang bisa menjadi pendamping hidup saya. Tetapi memang saya sering mengeluh kepada Tuhan tentang banyak hal. Hal ini lah yang menjadi penyebab, kenapa Tuhan sampai melintaskan ayat-ayat tersebut.

Pembicara didepan menceritakan tentang hal mencari pasangan hidup. "Mintalah pasangan yang mencintai Tuhan, bukan pasangan yang mencintai kita." Hal ini dikatakannya karena ketika seseorang mencintai Tuhan, orang tersebut secara tidak sadar akan mencintai pasangannya.

Terima kasih Tuhan. Hal ini tidak mudah aku terima, tetapi aku sadar, orang yang dulu pernah aku cintai dengan sepenuh hati, ternyata tidak mencintai Tuhan. Mungkin aku bisa salah, tetapi aku percaya, semua yang terjadi adalah yang terbaik Tuhan sediakan bagiku.

Belajar berjalan bersama Tuhan. Meskipun tidak mudah, tetapi Tuhan sediakan. Jangan banyak mengeluh, tetapi penuhi hari-hari kita dengan ucapan syukur.

Filipi 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.


Thank You Lord. I love You Lord Jesus.

God Bless Us...


Rabu, 10 Oktober 2012

Ketika Tuhan Menjawab

Sudah sejak lama saya berdoa untuk meminta sesuatu kepada Tuhan. Sudah lama juga saya merindukan, Tuhan buka jalan untuk masalah yang saya hadapin ini.

Tetapi beberapa hari yang lalu, terlintas dikepala saya ayat alkitab yang menceritakan kisah Daud yang berpuasa, agar anaknya yang sakit tidak mati.

2 Samuel 12:22-23 Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."

Bagaimana sekarang? Apakah memang ini jawaban dari Tuhan? Apakah ini akhir dari segalanya? Bagaimana dengan kelanjutan hidup saya?

Berbagai pertanyaan muncul dalam kepala saya. Saya masih tidak mengerti, apa rencana Tuhan dalam hidup saya.

Saya jadi teringat akan perkataan teman saya, "Memang berat mendengan jawaban dari Tuhan yang tidak sesuai dengan keinginan dan impian kita, tetapi jawaban itu adalah jawaban yang terbaik untuk kita."

Sulit bagi saya saat ini untuk menerima jawaban yang Tuhan berikan kepada saya. Tetapi apakah saya mempunyai hak untuk berkata "TIDAK" terhadap jawaban Tuhan? Saya rasa, saya hanya bisa menerima dan percaya, bahwa ini adalah jawaban yang terbaik untuk saya.

Roma 5:1-5 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Saya akan tunggu kejadian berikutnya yang disiapkan oleh Tuhan untuk saya. Dan bila seseorang ada yang membaca tulisan ini, tolong doakan saya, agar iman saya masih bisa bertahan untuk menghadapi ini semua. Mungkin dikesempatan lain saya akan menuliskan sabungan dari kejadian yang saya alami.

Tuhan memberkati.

Senin, 08 Oktober 2012

Tuhan Peduli Kita

Saya mengalami kejadian yang unik. Bisa dibilang hal yang sepele atau simple. Mungkin bisa disebut juga hal yang gak pentimg. Tapi bagi saya ini hal yang menguatkan iman saya. Begini kisahnya:

Pada suatu hari saya sedang mengendarai mobil Karimun Estilo saya. Tiba-tiba saya mendengarkan suara yang aneh di dalam mobil tersebut. Suara tersebut mulai terdengar bila mobil dalam keadaan awal-awal melaju, atau bila gas mobil kurang yang menyebabkan mesin mobil bergetar.

Awalnya saya tidak begitu mempedulikan. Saya pikir, mungkin itu suara suatu benda yang gak penting. Lama kelamaan suara tersebut tidak hilang, tetapi malah makin sering.

Saya mencoba mencari sumber suara tersebut. Menurut pendengaran saya, suara tersebut terdengar dari pintu sebelah kanan belakang. Kemudian saya mencari dan mencari, dan saya tidak menemukan apa-apa. Mobil mulai saya bersihkan dengan pikiran, mungkin akan menemukan penyebabnya. Tetapi hal itu tidak membuahkan hasil.

Hari berlalu, tetapi suara itu tidak hilang dan penyebabnya tidak ditemukan. Keresahan mulai muncul. Kekawatiran bahwa mobil harus masuk bengkel. Mulai terbayangkan, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk perbaikannya.

Terlintaslah dipikiran saya untuk mendoakan masalah ini. Saya harus akui, beberapa hari belakangan sebelum kejadian ini, saya sudah jarang bersekutu dengan Tuhan. Sudah jarang membaca alkitab. Ketika berdoa, muncul dipikiran saya, bahwa saya harusnya mencoba melihat kap mesin depan. Segera setelah saya berdoa, saya berlari membuka kap mobil saya, dan benar saya temukan pengganjal kap tersebut keluar dari tempat yang semestinya. Setelah penyangga kap tersebut diletakkan pada tempatnya, suara tersebut hilang.

PUJI TUHAN....

Dari pengalaman ini saya mendapatkan beberapa hal:
1. Tuhan masih mengasihi saya. DIA masih mengatur situasi sehingga saya mau gak mau datang ke hadirat Tuhan.
2. Mengandalkan Tuhan dalam menghadapi masalah. Meskipun hal tersebut adalah hal yang sepele, tetapi bila kita bersekutu dengan Tuhan, tentunya iman kita terbangun.
3. Tuhan mendengarkan doa kita meskipun hal itu adalah hal yang sepele. Saya yakin Tuhan sibuk ngurusin banyak hal, tetapi hal sepele pun DIA masih peduli.


Yesaya 59:1  Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

Semoga mengutkan. Amin.